Menjual barang dengan harga lebih murah dari harga eceran dikenal sebagai arbitrase retail dan hal ini mendorong usaha kecil dan menengah untuk menjualnya kembali atau yang dikenal dengan istilah reselling. Reselling sendiri sebenarnya berdasar pada prinsip arbitrase ritel. Penjual yang melakukan kegiatan reselling dapat membeli barang dari supplier atau penjual lainnya dengan harga lebih rendah dengan tujuan untuk dijual kembali tentunya untuk mendapatkan keuntungan. Konsep ini dianggap sebagai bisnis yang lebih mudah dan efektif untuk menghasilkan keuntungan. Lantas, bagaimana jika Anda tertarik untuk melakukan penjualan kembali atau reselling? Anda bisa simak penjelasannya berikut ini!
Ada beberapa kelebihan yang bisa Anda dapatkan dengan mempraktekkan bisnis reselling. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut!
Membeli barang likuidasi juga merupakan kelebihan reselling. Dengan membeli produk likuidasi, Anda dapat memperoleh lebih banyak inventaris dengan harga yang lebih rendah sekaligus dan menjualnya kembali dengan cepat. Palet likuidasi mudah ditemukan di situs yang menyediakan pasar lelang. Anda dapat dengan mudah menawar dan membeli palet likuidasi dengan diskon yang besar atau muatan truk penuh untuk mendapatkan inventaris dalam jumlah yang besar. Anda bisa melakukan riset pada bisnis yang menawarkan likuidasi dan cobalah membuat penawaran. .
Dengan melakukan reselling, Anda bisa dengan mudah menghitung margin Anda dengan manifes lot interaktif atau platform yang membantu Anda dalam menghitung. Anda bisa mendapatkan semua informasi yang Anda butuhkan untuk mengetahui berapa banyak yang akan Anda hasilkan berdasarkan MSRP asli atau harga eceran yang disarankan oleh produsen, jumlah barang, kondisi, dan merek yang akan Anda beli dan jual kembali. Kemudian, Anda dapat melihat untuk apa orang lain menjual kembali barang yang sama dan peluang keuntungan yang akan Anda dapatkan. Tapi jangan lupa.,Anda juga harus memperhitungkan biaya pengiriman untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang Anda dapatkan.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, penjualan kembali atau reselling dapat dengan cepat berkembang dan berubah menjadi bisnis yang menjanjikan di masa depan meskipun Anda hanya melakukannya di paruh waktu. Keuntungan yang Anda peroleh akan bergantung pada berapa banyak waktu yang Anda miliki untuk mendedikasikan diri untuk bisnis yang Anda lakukan. Untuk mengembangkan bisnis reselling, Anda dapat mempekerjakan karyawan atau kontraktor, membeli lot massal yang lebih besar, dan memperluas platform reselling secara online Anda. Pastikan Anda mengelola semuanya dengan benar agar Anda bisa mendapatkan keuntungan dan memperbesar jangkauan bisnis Anda.
Meskipun memiliki kelebihan, seperti konsep bisnis lainnya reselling juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut diantaranya!
Seperti yang kita ketahui bahwa bisnis atau penjualan suatu produk juga dipengaruhi musim dan tren. Jika suatu barang sangat laku terjual di suatu musim, bisa jadi barang tersebut tidak akan laku di waktu yang lain. Itulah sebabnya Anda harus mengetahui dengan benar musim yang berlaku dan seberapa banyak Anda harus menyediakan stok barang. Jika tidak terjual di suatu musim, barang Anda hanya akan menumpuk di gudang dan Anda harus mencari cara lain untuk menjualnya. Merepotkan, bukan?
Perlu Anda ketahui bahwa apabila Anda membeli dalam jumlah besar kemungkinan besar Anda akan mengalami ketidaksesuaian produk. Katakanlah Anda menemukan palet barang yang bervariasi dengan harga yang lebih murah. Setengah dari barang dagangan Anda bisa jadi rusak atau tidak berfungsi dan setengahnya lagi dalam kondisi baik. Inilah mengapa sangat penting untuk membaca kebijakan pengembalian atau mengetahui apa yang bisa Anda lakukan jika menerima barang yang tak layak.
Untuk menjual kembali barang atau membeli barang dari supplier, Anda tentu harus mengeluarkan biaya atau ongkos kirim. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk memperhitungkan biaya pengiriman dalam anggaran pembelian Anda. Pikirkan jarak tempuh, gaji tenaga kerja yang membantu memuat atau membongkar palet, staf gudang, dan banyak lagi biaya operasional lainnya. Selain itu, waktu kirim juga tergantung pada operator pengiriman sehingga waktu pengiriman bisa memakan waktu yang lebih singkat atau lebih lama. Jadi jangan sampai Anda tidak mempertimbangkan waktu kirim dan membiarkan inventaris Anda kosong selama waktu pengiriman tersebut.
Reselling bisa membuka banyak kesempatan dalam dunia bisnis, terutama jika Anda tidak ingin berinvestasi pada pengembangan produk serta proses produksinya. Anda juga tidak memerlukan biaya atau modal yang terlalu banyak untuk berbisnis resell. Berikut adalah beberapa ide bisnis reselling yang bisa Anda coba demi mendapatkan keuntungan.
Anda bisa memulai bisnis dropship yang menawarkan banyak kemudahan tanpa harus menyetok banyak barang di inventaris Anda. Dalam model bisnis dropship, Anda hanya perlu memasarkan dan menjual suatu produk. Semua proses produksi dan pengembangan produk kan dilakukan oleh supplier bahkan mereka akan melakukan pengiriman pada pelanggan atas nama bisnis Anda. Model bisnis ini cocok untuk Anda yang ingin memulai bisnis yang minim resiko dan modal. Anda hanya perlu menjual produk dan tak perlu melakukan apapun termasuk pengiriman yang akan diurus oleh supplier dropship Anda.
Bisnis sepatu juga menjadi bisnis yang menjanjikan bagi pelaku reselling. Ada banyak jenis sepatu di pasaran mulai dari sepatu formal, sepatu pesta, sneaker dan lainnya. Orang-orang gemar membeli sepatu dan bahkan mengoleksinya. Mereka juga akan selalu membutuhkan sepatu di setiap musim atau waktu yang berbeda. Jika Anda ingin memulai bisnis reseller sepatu, Anda bisa mulai menjual kembali sepatu dengan merek ternama atau sepatu impor maupun sepatu lokal dengan kualitas yang baik. Baru setelah bisnis atau toko Anda berkembang, Anda bisa membuat merek sepatu Anda sendiri dan menjualnya di toko Anda bersama produk resell lainnya.
Bisnis barang antik juga bisa jadi pilihan jika Anda ingin memulai bisnis reselling. Anda hanya perlu menemukan supplier yang tepat untuk mendapatkan barang antik dengan usia lebih dari 50 tahun atau lebih tua lagi, kemudian menjualnya di butik atau toko Anda. Anda juga bisa menawarkan pakaian dengan gaya vintage atau klasik. Meskipun Anda menjual barang bekas, bisnis Anda bisa berkembang mengingat masyarakat saat ini terutama milenial dan Gen Z suka berbelanja barang bekas pakai demi menghemat pengeluaran mereka.
Bisnis consigment atau konsinyasi juga menjadi bisnis yang menjanjikan bagi para reselling. Bisnis ini hampir serupa dengan bisnis barang antik bedanya bisnis consigment lebih fokus menjual barang bekas pakai yang lebih baru atau barang mewah seperti pakaian, tas atau sepatu desainer. Anda bisa meraup keuntungan dari bisnis ini karena banyak orang yang gemar membeli barang-barang desainer meskipun tak lagi baru.
Bisnis Subscription Box menjadi semakin populer akhir-akhir ini termasuk karena kepopuleran sebuah bisnis online, BirchBox. Model bisnis ini fleksibel dan cocok untuk Anda yang ingin memulai bisnis reselling. Untuk memulai bisnis ini, Anda hanya perlu mengurangi atau memilih produk yang bervariasi dan mengemasnya dalam sebuah kotak yang nantinya akan dikirimkan kepada pelanggan. Sebelum memulai bisnis ini, pastikan Anda menentukan target pasar dan mencari produk yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Buat box atau kotak dengan tema yang berbeda setiap minggu, bulan, atau kapanpun terserah pada kebijakan Anda.
Bisnis reselling memang menjanjikan tapi tetap saja Anda mungkin akan mengalami hal yang tidak diinginkan seperti pengembalian yang dilakukan pelanggan. Pelanggan mungkin saja mengembalikan benda yang tidak cocok atau rusak. Untuk itulah, Anda perlu manajemen pengembalian yang baik agar Anda bisa mengelola pengembalian dan memberikan pengalaman belanja yang positif bagi pelanggan. Pelanggan yang memiliki pengalaman positif tentu akan kembali berbelanja. Jadi jangan ragu untuk menggunakan platform pengembalian seperti ReturnKey yang akan membuat tugas Anda menjadi lebih mudah.