Liburan adalah saat dimana penjualan paling banyak terjadi dimana banyak orang merasa perlu membeli barang untuk diri sendiri atau untuk dijadikan hadiah. Meski begitu tidak hanya meningkatkan jumlah pembelian, liburan juga meningkatkan jumlah pengembalian. Terkadang pembeli tidak begitu memperhatikan detail misalnya ukuran baju dan memesan beberapa baju dengan ukuran yang berbeda untuk nanti dikirimkan kembali setelah mendapatkan ukuran yang tepat. Kasus lainnya bisa terjadi saat pelanggan membelikan sesuatu sebagai hadiah dan si penerima tidak menyukainya. Jika Anda sering mengalami pengembalian barang yang cukup tinggi saat musim liburan, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan untuk mengurangi tingkat pengembalian saat liburan dan mendapatkan banyak keuntungan.
Untuk mengoptimalkan proses pengembalian Anda sebelum lonjakan pembelian saat liburan terjadi, Anda perlu tahu mengapa Anda harus mengoptimalkan proses pengembalian. Setiap strategi manajemen pengembalian saat liburan yang tepat akan menghasilkan keseimbangan antara mengelola pengalaman pelanggan, mempercepat proses pengembalian, dan memaksimalkan nilai pemulihan pengembalian.
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memutuskan prioritas Anda dalam proses pengembalian saat liburan. Jika tujuan utama Anda adalah mengelola hubungan Anda dengan pelanggan, maka Anda mungkin ingin memproses pengembalian dengan kebijakan yang lebih lunak agar pelanggan tetap merasa nyaman. Namun, jika prioritas utama dalam pengembalian adalah untuk memaksimalkan nilai pemulihan dan tetap mendapatkan keuntungan meski barang dikembalikan, Anda bisa memeriksa strategi pengembalian secara menyeluruh sebelum melakukan proses pengembalian dana, pertukaran, atau memberikan kredit toko. Anda juga harus bisa mendorong pelanggan untuk melakukan pertukaran ketimbang memilih pengembalian dana.
Jika bisnis Anda menerima pengembalian, maka Anda mungkin sudah memiliki kebijakan yang menjelaskan produk apa yang dapat dikembalikan atau ditukar, dan syarat apa yang harus dipenuhi agar produk tersebut bisa dikembalikan serta berapa lama waktu yang dimiliki pelanggan untuk mengembalikan. Meski demikian, Anda mungkin perlu sedikit mengubah kebijakan Anda supaya Anda bisa menyelesaikannya situasi khusus seperti saat musim liburan Misalnya, jika seseorang membeli hadiah untuk liburan natal di bulan Oktober dan toko Anda memiliki kebijakan pengembalian 30 hari, maka bisa jadi pelanggan akan mengembalikannya jika mereka merasa tidak cocok dengan barang yang mereka beli atau jika mereka ingin berubah pikiran. Untuk menghindari hal ini, Anda bisa mengubah kebijakan pengembalian saat liburan dengan memperpanjang batas waktu pengembalian misalnya hingga akhir liburan natal.
Setelah menetapkan tujuan utama dan memodifikasi kebijakan pengembalian, Anda bisa menerapkan standar dan dokumentasi untuk proses pengembalian. Ketika jumlah penjualan Anda melonjak, Anda mungkin harus mempekerjakan staf paruh waktu atau mengalihkan fungsi pekerja lainnya sesuai kebutuhan. Meski begitu, jangan berpikir untuk mempekerjakan karyawan atau staf baru karena hal ini bisa sangat merepotkan.
Dokumentasikan seluruh proses pengembalian dalam bisnis Anda secara menyeluruh sehingga setiap karyawan paruh waktu atau karyawan yang menangani proses pengembalian dapat memperoleh informasi terbaru dan bisa bekerja seproduktif mungkin. Anda juga bisa menyusun rencana bagaimana Anda akan mengatur alur kerja karyawan jauh hari sebelum liburan tiba untuk meningkatkan efisiensi kerja mereka.
Menjaga pasokan atau inventaris juga menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis e-commerce Anda. Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini banyak mempengaruhi rantai pasokan secara global, dan banyak bisnis mengalami proses pengadaan stok barang yang lebih lambat dari biasanya. Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa membuat keputusan untuk menjaga stok barang sebelum musim liburan tiba dan merencanakan produk apa yang akan anda promosikan saat musim liburan. Dengan begitu, Anda akan tahu produk apa yang harus Anda simpan dalam jumlah yang lebih banyak dalam inventaris Anda.
Bersiaplah juga untuk mengisi kembali inventaris Anda dengan produk yang dikembalikan secepat mungkin agar produk tersebut dapat terjual kembali dan tidak terbuang percuma. Jika perlu, pertimbangkan untuk meningkatkan inventaris barang yang dapat ditukar sehingga pelanggan tidak mengalami kehabisan stok jika mereka ingin melakukan pertukaran.
Pengiriman yang lama tentu bisa merusak kesenangan pelanggan saat berbelanja di musim liburan. Demikian juga saat mereka melakukan pengembalian, pengiriman yang lambat dapat menciptakan kesan yang negatif bagi bisnis Anda dan menjadikannya sebagai pengalaman yang buruk. Proses pengiriman pengembalian yang buruk tentu akan membuat pelanggan harus menunggu lebih lama, dan Anda akan mendapatkan lebih banyak email yang harus direspon oleh tim layanan pelanggan Anda. Hal ini bisa sangat mengganggu kerja tim Anda bukan? Saat musim liburan tiba dimana penjualan meningkat, Anda bisa bekerjasama dengan penyedia pengiriman yang dapat mengantarkan pesanan lebih cepat kepada pelanggan. Dengan begitu semua proses pengembalian akan berlangsung lebih cepat dan mudah.
Sebelum menerima produk yang dikembalikan, pastikan Anda memeriksa kerusakan yang diklaim oleh pelanggan dan jika barang tidak rusak maka pastikan juga jika kondisinya sama dengan saat Anda menjualnya. Usaha ini dapat membantu dalam melindungi bisnis Anda serta mencegah kerugian dengan mengidentifikasi dan menolak pengembalian palsu. Banyak pelanggan yang memang sengaja membeli banyak produk hanya untuk mencobanya kemudian berniat mengembalikan pada Anda sejak awal. Hal inilah yang harus diwaspadai selama terjadinya lonjakan penjualan di musim liburan. Namun, jika kerusakan terjadi sebelum produk sampai ke pelanggan atau dalam perjalanan pengiriman, maka Anda bertanggung jawab untuk mengembalikan uang atau menukar produk yang mereka terima.
Jangan lupa juga untuk mengklasifikasikan produk yang dikembalikan sebagai produk kualitas tinggi, biasa-biasa saja, atau tidak layak. Produk berkualitas tinggi bisa Anda jual kembali, sementara produk dengan kondisi yang wajar atau sedikit kerusakan dapat Anda jual dengan menyebutkan kerusakan atau defect pada produk tersebut. sementara produk yang tidak baik dapat dipisahkan untuk dibuang atau didaur ulang. JIka barang yang dikembalikan bisa dijual kembali, segera kembalikan barang ke kategori yang sama dalam inventaris Anda.
Saat merencanakan strategi untuk mengatasi lonjakan penjualan selama liburan, pemborosan mungkin bukan hal pertama yang dipikirkan. Tapi, siapa sangka jika pengembalian saat liburan memiliki kontribusi yang besar pada masalah lingkungan seperti polusi udara dan sampah plastik. Bersiaplah untuk menangani kelebihan limbah yang diakibatkan oleh proses pengembalian seperti kotak, kemasan, bungkus plastik dan produk yang tidak bisa dipakai lagi. Anda bisa menentukan kebijakan pengembalian untuk ini misalnya Anda bisa memberitahu pelanggan bahwa mereka tidak perlu mengembalikan produk yang rusak. Pertimbangkan semuanya dengan seksama sehingga Anda bisa mengatasi lonjakan penjualan serta pengembalian di musim liburan dengan baik.
Anda dapat menerapkan tips di atas untuk bersiap menghadapi lonjakan penjualan dan juga pengembalian saat musim liburan. Agar proses pengembalian menjadi lebih mudah dan efisien, Anda juga bisa menggunakan perangkat lunak khusus untuk pengembalian seperti ReturnKey. ReturnKey akan membantu Anda mengelola pengembalian dari pelanggan dan membantu Anda membuat keputusan apakah barang tersebut bisa dikembalikan dan dijual kembali ataukah Anda harus membuangnya. Pastikan Anda memikirkan semua aspek dalam bisnis Anda dengan seksama termasuk pengembalian agar pelanggan puas dan Anda mendapatkan keuntungan yang maksimal.